PENGEMBANGAN EDUWISATA SENI TRADISIONAL BERBASIS ETNOPEDAGOGI UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI MASYARAKAT DI KOTA MAKASSAR
Kata Kunci:
Edu wisata, Seni tradisi, etnopedagogi, apresiasi budaya, MakassarAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian seni budaya tradisional yang berorientasi pada kearifan lokal, khususnya di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan melalui program eduwisata berbasis etnopedagogi. Seiring berjalannya waktu dan semakin intensifnya globalisasi, seni tradisional Indonesia yang memiliki nilai budaya tinggi seringkali terpinggirkan. Hal ini juga tercermin dari rendahnya apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional, yang berkorelasi dengan peran situs wisata budaya di wilayah penelitian. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan seni tradisional dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Eduwisata berbasis etnopedagogi, yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam proses pendidikan, menjadi landasan dalam pengembangan eduwisata seni tradisional. Pendekatan program ini dirancang untuk menciptakan sarana wisata edukatif yang memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal dalam seni tradisional kepada semua kelompok usia, mulai dari anak usia dini hingga mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode Action Research (AR), yaitu jenis penelitian sosial terapan yang pada dasarnya melibatkan eksperimen sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan perbaikan serta membangun pengetahuan atau teori tentang intervensi yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan data yang signifikan yang mendukung efektivitas tindakan yang dilakukan, dan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian seni budaya tradisional.
Unduhan
Referensi
Agustin, S., Dewi, D. A., & Hayat, R. S. (2023). Implikasi Sanggar Tari dalam Upaya Implementasi Literasi Budaya dan Kebangsaan Bagi Anak Sekolah Dasar. Cendikia: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 1(5), 90–98.
Ashari Asbar, D. (2023). Bentuk Koreografi Tari Empat Etnis Yayasan Batara Gowa Sulawesi Selatan. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Devi, I. A. S., Damiati, & Adnyawati, N. D. M. S. (2019). Potensi Objek Wisata Edukasi di Kabupaten Gianyar. Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 9(2), 130–142.
Harefa, A., Dalimunthe, R. A., Lubis, A. N., Bancin, E., & Dalimunthe, S. F. (2024). Pemanfaatan Pemanfaatan Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Seni Tari Tradisi Nusantara di Sekolah. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(4), 534–542.
Indrawati, M., & Sari, Y. I. (2024). Memahami Warisan Budaya dan Identitas Lokal di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS, 18(1), 77–85.
Kasmahidayat, Y., & Herliawan, R. J. (2023). Pengembangan seni tradisi sebagai penguatan wisata budaya kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung. Jurnal Abmas, 23(1), 9–16. https://doi.org/10.17509/abmas.v23i1.57292
MC, K. (2022). Kolaborasi Quadruple Helix: Pengembangan Eduwisata Semaggot (Sekaran Edukasi Maggot) berbasis potensi Desa. Jejaring Adm Publik, 14(1), 93–102.
Peilouw, Syela, E., Picanussa, Branckly, Houten, V., & Lauraincia. (2023). Ekonomi Kreatif Berbasis Musik Sebagai Alternatif Pengembangan Pariwisata di Kota Ambon: Studi Pada Sanggar Booyratan Negeri Amahusu. Jurnal Pariwisata Tawangmangu, 1(2), 48–58.
T, N., & R, S. (2003). Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.
Y, P. (2015). Peranan Sanggar Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Betawi. Patanjala J Penelit Sej Dan Budaya, 7(3), 461.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Proceeding of International Seminar of Culture and Tourism AKBI

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.